Drs. Sulaiman, M.Pd, Ph.D04 Maret 2023
Kampus ULM Banjarmasin
Perilaku manusia dalam organisasi pendidikan. -> Buku referensi pak Sulaiman, buku dalam bahasa Inggris.
Awal cerita ilmu administrasi berasal dari administrasi negara atau dapat juga disebut administrasi publik.
Ilmu mengenai administrasi negara, bahkan dimulai sejak zaman Mesir kuno.
Administrasi negara berlanjut hingga era revolusi industri (saat ditemukan mesin uap).
Saat abad 19, administrasi publik berlangsung manual dan alami, tidak dilakukan secara ilmiah.
Memasuki abad 20, administrasi mulai dipelajari sebagai ilmu.
Aliran pemikiran tentang organisasi adalah sebagai berikut:
1. Rational/Scientific/Classical Organizational Theory (1910-1935): 1) Max Weber; 2) Frederick W. Taylor; 3) Henry Fayol
2. The Human Relations Movement (1935-1950): Elton Mayo cs.
3. The Organizational Behavior Movement (1950-1975): 1) Chester I. Barnard; 2) Felix J. Roethlisberger; 3) Herbet A. Simon.
4. Human Resources Management (1975-present): James D. Thompson.
Perilaku manusia dalam berorganisasi, yang paling kuno adalah perbudakan.
Zaman sekarang, bos dan karyawan hampir setara, tidak seperti atasan bawahan lagi.
ERA CLASSIC
Max Weber memaparkan:
1. Pemilahan pekerja didasarkan atas spesialisasi fungsi.
2. Hirarki kewenangan yang jelas.
3. Sistem aturan yang mencakup hak dan kewajiban pekerja.
4. Sistem prosedur yang mengatur situasi kerja.
5. Hubungan interpersonal yang impersonal.
6. Seleksi dan promosi didasarkan atas kompetensi teknis.
Max Weber yang menjadi pencetus pendapat bahwa, pekerjaan yang dilakukan banyak manusia harus ada pengaturan. Namun, pada zaman Weber belum ada manajemen maupun administrasi. Weber lebih menekankan kepada pembagian job.
Administrasi erat kaitannya dengan manajemen.
Pembagian kerja harus sesuai kompetensinya. Hal ini sudah diterapkan sejak zaman teori Weber.
Orang belakangan menyebut Weber adalah bapak birokrasi.
Weber mengedepankan keahlian untuk suatu pekerjaan, bukan berdasarkan hubungan pribadi.
Weber merupakan ahli sosiologi.
Berikutnya pendapat Taylor, seorang ahli tambang (batu bara), menengai manajemen:
1. Gunakan teknik pengukuran yang ilmiah untuk memecah pekerjaan menjadi serangkaian tugas-tugas kecil yang saling terkait.
2. Gunakan metode yang lebih sistematik dan ilmiah untuk menyeleksi pekerja dan untuk melatih mereka bagi pekerjaan tertentu.
3. Ciptakan satu konsep bahwa ada pemilahan yang jelas antara para manajemen dan pekerja; dimana para manajemen mengerjakan penetapan tujuan, perencanaan, dan supervisi, dan pekerja melaksanakan tugas-tugas yang diperlukan.
4. Ciptakan satu disiplin/ketetapan dimana manajemen mengatur tujuan-tujuan, dan pekerja bekerja sama mencapai tujuan tersebut.
Taylor melihat pekerjaan pada tambang batu bara tidak praktis, karena terlalu banyak pekerjaan.
Pembagian pekerjaan oleh Taylor didasari pemikiran ilmiah.
Pemikiran Weber dan Taylor cenderung mirip. Weber berasal dari Jerman. Taylor berasal dari Amerika.
Henry Fayol dari Perancis berpendapat fungsi administrasi yaitu:
1. Perencanaan / Planning
2. Pengorganisasian / Organizing
3. Pemberian perintah / Commanding
4. Pengkoordinasian / Coordinating
5. Pengawasan / Controlling
3 pemikir diatas adalah pencetus teori manajemen (bagaimana membuat orang bekerja).
Benang merah 3 pemikir diatas adalah sama-sama memikirkan mengenai organisasi, manusia diatur di luar dari organisasi.
Kelemahan aliran ini adalah memandang manusia sebagai mesin. Anggota organisasi bersifat pasif, dapat mengerjakan pekerjaan dan menerima pengarahan, tetapi tidak dapat mencptakan kegiatau atau menggunakan pengaruh secara memadai.
Aliran ini lahir pada zaman buruh. Di zaman ini penggerak pekerjaan adalah upah.
Taylor dan Fayol cenderung memandang fisik.
Teori Taylor adalah yang pertama mencoba mempelajari perilaku manusia pada pekerjaan.