Ustadz Hafidz29 Mei 2022 / 28 Syawal 1443
Masjid Al Faruq Banjar
Dalil larangan membuat jimat dalam menangkal bala: Surah Az Zumar ayat 38.
Kaum musyrikin arab banyak menyembah sesembahan selain Allah.
Syirik besar ataupun kecil, sama-sama ada ketergantungan kepada selain Allah.
Penggunaan jimat dapat menjadi syirik besar. Kalau jimat diyakini secara zat mempunyai pengaruh untuk menolak bala atau memberi manfaat.
Adat istiadat yang bertentangan dengan syariat, harus ditinggalkan, dahulukan syariat.
Gelang yang dijadikan penangkal penyakit, kemudian ada orang mati menggunakan gelang tersebut, maka tidak akan beruntung selamanya.
Aib harus ditutupi, jangan disebarkan. Kalau bercerita tentang aib diri, bisa disebutkan sebagai orang ketiga.
Nabi tidak mengetahui perkara yang gaib kecuali yang dikabarkan kepada beliau.
Perkara mungkar yang paling mungkar adalah kesyirikan.
Pemakaian gelang yang dianggap memberi manfaat sudah ada sejak zaman nabi.
Sesungguhnya amal itu tergantung diakhirnya. Jangan sampai memakai gelang atau ada unsur syirik saat meninggal.
Nabi terkadang mendoakan keburukan kepada orang yang mengerjakan perbuatan mungkar, seperti menggantung jimat atau mengumumkan barang hilang di masjid.
Perbuatan syirik adalah sumber kesedihan, kegalauan. Sebaliknya tauhid membawa ketenangan.
Pengaruh dosa dapat membuat hati menjadi tidak tenang. Maka diperintahkan untuk beristighfar 100 kali dalam sehari.
Sebagian sahabat berkata, syirik kecil lebih berat daripada dosa besar.
Orang yang menggantung sesuatu untuk menangkal bala, Allah akan membuat orang itu tergantung pada benda tersebut.
Orang berbuat syirik, tidak boleh langsung divonis orang tersebut orang musyrik. Harus ditegakkan hujjah terlebih dahulu.