31 Desember 2022 / 07 Jumadil Akhir 1444
Masjid Al Faruq Banjar
Hadits ke-15, berkata baik atau diam, memuliakan tetangga dan tamu.
Amalan diatas termasuk amalan akhlak mulia.
Interaksi dengan manusia dapat dihitung ibadah apabila dihiasi dengan akhlak mulia.
Berkata baik adalah akhlak yang baik. Sebaliknya, berkata buruk adalah akhlak yang buruk.
Rasulullah shalallahu alaihi wassalam secara khusus menyuruh untuk memuliakan tetangga.
Seseorang jika ingin menilai keimanan dirinya adalah dengan mengukur 3 amalan diatas. Apakah sudah dikerjakan dengan baik atau belum.
Karena nabi shalallahu alaihi wassalam menghubungkan 3 amalan diatas dengan keimanan hari akhir.
Akhlak mulia adalah memberikan kebaikan, tidak mengganggu, dan menahan gangguan.
Orang yang paling bagus imannya adalah yang paling bagus akhlaknya.
Iman dan akhlak bergandengan.
Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda orang yang paling dekat dengan beliau disurga adalah orang yang paling bagus akhlaknya.
Akhlak mulia dapat diterapkan dimana pun dan kapan pun.
Akhlak mulia adalah amalan yang berat. Amalan yang berat, ganjarannya juga banyak.
Akhlak mulia lebih diutamakan lagi terhadap keluarga.
Takwa juga seringkali digandengkan dengan akhlak mulia.
Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda, yang banyak memasukkan ke surga adalah takwa dan akhlak yang baik.
Dalam Alquran, Allah Ta'ala banyak menggandengkan iman kepada Allah dan iman kepada hari kiamat, sekitar 20 an ayat.
Seringkali 2 keimanan saja yang disebutkan, padahal rukum iman ada 6.
Para ulama menyatakan, jika seseorang benar keimanannya terhadap 2 keimanan ini, maka seseorang akan mudah menjalankan ketaatan dan meninggalkan kemaksiatan.
Metode pengajaran nabi, menyebutkan hal mengenai keimanan terlebih dahulu, baru menyebutkan amalan.
Hal ini karena nabi shalallahu alaihi wassalam ingin menggugah keimanan para sahabat terlebih dahulu agar lebih tergerak melakukan amalan yang akan disebutkan kemudian.
Amalan memuliakan tamu, amalan yang berkenaan dengan harta.
Memuliakan tamu adalah sikap yang melekat pada orang-orang arab, sejak zaman jahiliyah.
Perkataan manusia terbagi menjadk 3 macam
1. Perkataan baik, berpahala
2. Perkataan buruk, berdosa
3. Perkataan mubah, tidak ada pahala dan dosa
Perkataan baik ada 2 jenis:
1. Secara zat, contoh membaca Alquran, berzikir, memberi nasihat, mengajarkan ilmu
2. Bukan secara zat, namun baik karena tujuannya. Asalnya ini adalah perkataan mubah. Contoh ngobrol bersama istri yg diniatkan ibadah kepada Allah.
Ngobrol dengan istri diperbolehkan bergadang.
Contoh lain adalah membicarakan tentang pembangunan masjid.
Perkataan baik ada 2 jenis:
1. Buruk secara zat, seperti ghibah
2. Secara zat tidak buruk tapi tujuannya buruk, contohnya kata-kata yang bagus namun tujuannya untuk mengadu domba, memecah belah umat.
Bagi seseorang yang sulit untuk mengendalikan lisannya hendaknya dia diam.
Ulama berselisih yang mana yang lebih afdol, apakah berkata baik atau diam.
Maka dilihat kondisinya, kalau lebih bermanfaat berbicara, maka berbicara, seperti mengajar.
Kalau kondisinya lebih bermanfaat diam, maka diam lebih afdol.