Ustaz Dr. Muhammad Haikal Ali Basyarahil, Lc, MA
11 Oktober 2024 / 08 Rabiul Akhir1446
Masjid Imam Syafii Banjarmasin
Saad bin Abi Wakas adalah sahabat yang dijamin masuk surga.
Beliau diuji oleh ibu beliau.
Ibu Saad tidak makan dan minum, karena Saad masuk Islam.
Saad berkata kepada ibunya, jika ibu memiliki seratus nyawa, mati berkali-kali, maka aku tidak akan meninggalkan islam.
Akhirnya ibu Saad pun makan.
Saad adalah orang yang sangat dermawan, yg hampir menyerahkan semua harta untuk sedekah.
Sampai Saad dinasihati nabi untuk meninggalkan harta untuk keluarga (Saad).
Saad diberi anak yang banyak.
Nabi mengajari kepada Saad, iman itu ada di dalam hati. Jangan mudah mengatakan seseorang beriman, tp katakanlah seseorang itu muslim (islam).
Meskipun orang rajin beribadah, kita tidak tau apa yang ada di dalam hatinya.
Dalam dalil, Islam dan iman, jika disebut keduanya, maka maknanya berbeda. Namun jika disebut 1 saja, maka maknanya sama.
Boleh mengutamakan seorang yg tidak utama daripada orang yg utama, jika ada maslahat.
Demikian juga mengatakan sseorang masuk surga atau neraka, tidak boleh, kecuali ada dalilnya.
Bahkan orang kafir yang masih hidup, tidak boleh kita menyebut dia akan masuk neraka.
Iman bertambah dengan ketaatan, berkurang dengan kemaksiatan.
Boleh meminta syafaat kepada seseorang jika orang tsb mampi memberi syafaat.
Orang biasa tidak mengapa mengingatkan orang alim, jika ada salah dengan cara yang baik. Dan orang alim tsb tidak boleh marah.
Seorang muslim hendaknya banyak memberi uzur kepada sesama muslim. Hendaknya saling membantu.
Seorang muslim jangan meminta-minta kepada manusia hingga merengek-rengek untuk dibantu.
Nasihat dilakukan dengan cara diam-diam.
Jika meingkari kemungkaran, ingkari terang-terangan.
Nasihat dilakukan 4 mata. Nasihat lebih dikedepankan daripada kritik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar