(Halaqah 01)
20 Perkara Pengagungan terhadap Ilmu (Syaikh Salih Al Abdillah Al Utsaimi)
1. membersihkan tempat ilmu, yaitu hati. Apabila hati kita bersih, maka ilmu akan berkenan masuk. Hal yang mengotori hati
2. Mengikhlaskan niat. Niat mengangkat kebodohan dari sendiri dan mengangkat kebodohan dari orang lain.
3. Mengumpulkan tekad. Tidak merasa lemah. Hendaklah bersemangat berupaya terhadap apa yang bermanfaat untuk dirimu.
(Halaqah 02)
5. Menempuh jalan yang benar dalam menuntut ilmu agama. Orang yang menempuh cara yang tidak benar akan sedikit.
- menghafal matan kitab, dan mengumpulkan perkara2 yang rajih/dikuatkan
- mempelajari ilmu dari ahlinya, dan mampu mengajar
- menghafal matan kitab, dan mengumpulkan perkara2 yang rajih/dikuatkan
- mempelajari ilmu dari ahlinya, dan mampu mengajar
6. Mendahulukan ilmu yang paling penting, kemudian yang setelah2nya. Ilmu yang paling penting, ilmu ibadah dan ilmu ubudiyah, ilmu akidah.
7. Bersegera untuk mendapatkan ilmu, dan memanfaatkan waktu muda. Waktu muda adalah waktu emas untuk mempelajari ilmu agama.
8. Pelan-pelan dalam menuntut ilmu. Menuntut ilmu tidak bisa dilakukan serta merta sekali jalan. Dengan memulai kitab2 yang ringkas, dan menghafal.
(Halaqah 03)
9. Sabar dalam menuntut ilmu. Menghapal butuh kesabaran. Tidak didapatkan ilmu dengan badan yang berleha-leha. Demikian juga mengajar perlu kesabaran.
10. Memperhatikan adab-adab ilmu. Mencakup adab terhadap diri, guru, dan teman. Ibnu Sirin, dahulu mempelajari adab sebagaimana mempelajari ilmu. Sebagian salaf, mendahulukan adab daripada ilmu.
11. Menjaga ilmu dari apa yang menjelekkannya. Penuntut ilmu hendaknya menjaga wibawa. Apabila tidak menjaga wibawa, maka dia sudah merendahkan ilmu. Tidak menjaga wibawa seperti banyak menoleh ketika dijalan, berteman baik dengan orang fasik, dll.
12. Berteman dengan orang yang salih. Teman yang tidak baik akan memberi pengaruh yang tidak baik. Hadits nabi, seorang berada di atas agama teman akrabnya. Hendaknya kalian melihat kepada siapa kalian berteman.
(Halaqah 04)
13. Berusaha keras dalam menghapal ilmu, bermuzakaroh, dan bertanya. Menghapal berkaitan dengan diri sendiri, muzakaroh bersama teman (belajar bersama), bertanya kepada guru. Syaikh Ustaimi mengatakan yang dihapal sedikit lebih banyak manfaat daripada apa yang dibaca banyak.
14. Menghormati ahli ilmu. Nabi bersabda, bukan termasuk umatku orang yang tidak menghormati yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda, dan mengetahui hak seorang alim. Hadits hasan dari Imam Ahmad. Adab terhadap guru: murid harus tawadhu terhadap guru, menghadap beliau dan tidak menolah, tidak berlebihan memuji, mengucapkan terimakasih, menampakkan rasa butuh, tidak menyakiti dalam ucapan perbuatan, berlemah lembut apabila ada kesalahan beliau.
Enam sikap dalam menghadapi kesalahan seorang guru.
a. meneliti terlebih dahulu apakah benar kesalahan tersebut keluar dari guru.
b. meneliti apakah sebuah kesalahan (tugas ahli ilmu).
c. tidak boleh mengikuti kesalahan beliau.
d. memberikan uzur dengan alasan yang benar.
e. memberikan nasihat dengan lembut dan rahasia.
f. menjaga kehormatan seorang guru di depan kaum muslimin.
15. Mengembalikan permasalahan kepada ahli ilmu dan tidak memaksakan dirinya atas sesuatu yang dirinya tidak mampu. Takut berbicara tanpa ilmu terutama pada urusan-urusan yang besar. Apabila ulama berselisih, maka lebih amannya ikuti ucapan mayoritas.
16. Menghormati majelis ilmu dan kitab. Tidak menjadikan kitab sebagai tempat simpanan barang-barang. Tidak bersandar diatas kitab. Apabila membaca kitab dihadapan seorang guru, hendaknya kitab diangkat.
(Halaqah 05)
17. Membela ilmu dan menolongnya. Ilmu memiliki kehormatan dan penuntut ilmu harus menolongnya apabila ada yang hendak merusaknya.
18. Hati-hati dalam bertanya. Ada 4 hal yang harus diperhatikan dalam bertanya:
a. bertanya untuk belajar.
b. bertanya tentang sesuatu hal yang bermanfaat.
c. bertanya melihat keadaan guru.
d. bertanya dengan kata-kata yang baik, salah satunya doakan guru, menggunakan panggilan penghormatan.
19. Cinta yang sangat terhadap ilmu. Tidak mungkin seseorang mencapai derajat ilmu, kecuali kelezatan dia ada di dalam ilmu. Kelezatan ilmu ada dalam 3 perkara.
a. mengeluarkan segenap tenaga dan ksungguhan untuk belajar.
b. kejujuran dalam belajar.
c. keikhlasan niat.
20. Menjaga waktu dalam menuntut ilmu. Seorang penuntut ilmu tidak menyia-nyiakan waktu sedikit pun. Mendahulukan yang afdol dalam amalan-amalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar