Ustadz Dr. Muhammad Haikal Ali Basyarahil, Lc, MA
03 Juni 2022 / 04 Dzulqaidah 1443
Masjid Imam Syafii Banjarmasin
Masjid Imam Syafii Banjarmasin
Di permasalahan ketiga, penulis menyampaikan, kelaziman orang beriman tidak menyukai orang yang membenci Allah dan Rasul Nya (orang kafir).
Dalam istilah lain disebut al wala wal bara'
Kelaziman orang yang bertauhid adalah tidak menyukai orang yang membenci Allah atau Rasulullah.
Al wala wal bara' kepada orang kafir dapat menyeret kepada kekufuran.
Al wara wal bara' kepada orang kafir terhadap perkara dunia. Contoh: senang terhadap rambut pemain bola dan menyikuti gaya pemain tersebut. Hal ini berdosa namun tidak sampai kepada kekufuran.
Namun, dalam bermuamalah kita berbuat baik kepada orang kafir (yang tidak memerangi kaum muslimin) berdagang, memberi hadiah, tetap diperbolehkan.
Nabi kadang bermuamalah dengan orang yahudi, dengan orang bukan Islam.
Penulis menutup mukadimah ketiga dengan do'a.
Disarankan seorang pengajar, membuka dan menutup pelajaran dengan do'a.
Penulis mengatakan dalam penutup, sesungguhnya hanifiyah adalah agama dari nabi Ibrahim.
Disebutkan agama nabi Ibrahim karena:
1. Nabi Ibrahim masanya lebih dahulu daripada nabi Muhammad. Nabi Ibrahim adalah kakek buyut nabi Muhammad.
2. Nabi Ibrahim diketahui oleh semua manusia, dari yahudi, nasrani, musyrikin arab. Semuanya mengaku dalam ajaran nabi Ibrahim. Untuk membantah yahudi, nasrani, musyrikin arab.
3. Nabi Ibrahim adalah imam bagi umat setelahnya.
Hanifiyah dimaknai Islam dan mentauhidkan Allah.
Ibadah: melaksanakan perintah syari'at yang diiringi kecintaan dan ketundukan. (pengertian secara umum)
Ibadah juga dapat bermakna tauhid.
Setiap orang beribadah, tujuannya adalah mentauhidkan Allah.
Secara amalan, tauhid termasuk bagian dari ibadah.
Tauhid merupakan hal yang sangat penting dalam agama. Perintah yang paling besar dalam agama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar